Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) Kecamatan Malingping versi KNPI DPP Dr Ilyas Indra dan Sekjen DPP Ali Hanafiah hasil kongres luar biasa Mandalika, NTB pada 12 April 2022, yang Kepengurusan di tingkat DPD KNPI Kabupaten Lebak adalah Ketua Jafar Toha dan Sekjen Juli akan menggelar Musyawarah Kecamatan (Muscam) DPK KNPI Kecamatan Malingping ke XIV yang akan dilaksanakan pada hari Rabu (29/06/2022). Dengan tahapan sosialisasi dan konsolidasi OKP pada 21 Juni 2022. Verifikasi OKP pada tanggal 22-26 Juni 2022. Pendaftaran Calon Ketua pada 24-26 Juni 2022, dan terakhir Muscam pada Rabu 29 Juni 2022.
Namun sebelumnya Kubu DPP KNPI Versi La Ode Umar Bonte yang pimpinan DPD KNPI Kabupaten Lebak adalah Ketua Cucu Komarudin dan Sekjen Dede Kodir sudah melakukan Muscam KNPI Kecamatan Malingping pada Kamis, 16 Juni 2022 yang digelar di Aula Vila Bagedur, Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping. Kubu KNPI versi Cucu Komarudin menetapkan Febi Pirmansyah terpilih secara aklamasi menjadi Ketua KNPI Malingping.
Para pemuda ditingkat Kecamatan Malingping dibuat bingung dengan hadirnya dua kubu kepengurusan KNPI di tingkat Kecamatan Malingping. Hal ini tentunya menambah polarisasi ditingkat pemuda. Polarasisasi yang terjadi tentunya menjadikan pembelahan kepentingan pemuda baik ditingkat organisasi, pertemenan, maupun lingkungan keluarga. Carothers dan O’Donohue, 2019 menyatakan bahwa polarisasi yang parah mengandung arti bahwa pendukung sebuah Kubu Kepemimpinan mengekspresikan rasa permusuhan terhadap mereka yang berpihak pada kubu lainnya, sehingga menjadi sulit untuk menemukan titik temu, dan hubungan pribadi mulai ikut tergerus.
Disisi lain, kubu DPD KNPI Kabupaten Lebak versi Jafar Toha akan melaksanakan Muscam KNPI Kecamatan Malingping pada hari Rabu, 29 Juni 2022. Tahapan demi tahapan sudah dilakukan. Antusias para Organisasi Kepemudaan (OKP) sudah mendaftarkan untuk lolos verifikasi dan memiliki hak pilih yang kedepannya bisa menentukan suara kepentingan para pemuda.
Menurut pernyataan Pramudya Hidayat atau yang sering disapa Kang Hida selaku Ketua KNPI DPK Kecamatan Malingping versi DPD KNPI kubu Jafar Toha menjelaskan bahwa sudah ada 35 OKP yang terverifikasi dan mereka memiliki suara dalam menentukan Pemimpin di KNPI DPK Kecamatan Malingping. Itu juga bisa bertambah sesuai dengan tanggal yang telah ditentukan. Tentunya mengedepankan AD/ART dalam melaksanakan Muscam. Kita lihat bahwa Antusias pendaftaran calon ketua DPK KNPI Kecamatan Malingping sangat tinggi. Mereka yang mendaftarkan atau mau mencalonkan tentunya harus memiliki setidaknya dukungan sebanyak 5 OKP yang merekomendasikan untuk maju di bursa KNPI Kecamatan Malingping.
Disini kita bisa melihat, kenapa bisa terjadi dualisme kepengurusan yang berbeda kubu, katakanlah kubu Jafar Toha versus kubu Cucu Komarudin. Tentunya ada komunikasi yang tersumbat dan tidak ada titik temu dalam mencairkan kepentingan satu sama lain. Disisi lain, KNPI tingkat pusat memiliki cantolan yang berbeda versi, sehingga hal ini tentunya menjadikan polarisasi di tingkat pemuda dengan kepentingan yang berbeda-beda. Disinilah Pemerintah harus hadir dalam menyelesaikan kubu dan kepentingan berbeda sehingga terciptanya KNPI Persatuan yang berlandaskan Pancasila yaitu sila ke tiga, persatuan Indonesia.
Baca juga:
Tony Rosyid: Firli dan Prahara di KPK
|
Terlepas dari permasalahan itu yang belum selesai, tentunya di tingkat Kecamatan Malingping harus melahirkan figur pemimpin yang bisa mempersatukan para pemuda. Figur pemimpin yang memiliki visi dan misi untuk kemajuan pemuda. Hal itu bisa dicari melalui wadah KNPI dengan mengedepankan Persatuan, bukan ego golongan atau ego kepentingan yang mengabaikan perpecahan atau polarisasi ditingkat pemuda Kecamatan Malingping. Para calon ketua di tingkat Malingping harus memegang teguh semangat Persatuan dan harus memaknai makna Pancasila dalam kehidupan sehari-harinya sehingga lahir pemimpin yang sesuai harapan.
Tantangan pemuda di masa depan begitu kompleks dan global, apalagi Pemuda Kecamatan ditingkat Kecamatan Malingping sebagai basis akar rumput pondasi negeri ini. Tentunya harus mengedepankan Persatuan dari pada terjebak dari hadirnya dualisme Kepemudaan. Tantangan di masa depan kita dihadapi oleh permasalahan global dengan ketidakpastian baik permasalahan kemiskinan, era digital, degradasi moral, radikalisme, dan tantangan pemuda menghadapi bonus demografi. Permasalahan inilah yang harus bisa dipikirkan oleh para Pemimpin Pemuda di tingkat Kecamatan, bukan lagi terjebak dengan permasalahan beda kepentingan. Jika para calon Pemimpin pemuda sudah bisa menjawab permasalahan ini. Maka figur seperti inilah yang diharapkan menjadi Pemimpin para Pemuda di tingkat Kecamatan Malingping. (***)
Oleh:Mohamad Iyos Rosyid, S.KPm., M.AP(Pemuda Malingping/ Akademisi STISIP Banten Raya)